Persiapan US SD Lebih Matang
Anggota Komisi X DPR RI My Esti Wijayati menilai, persiapan Ujian Sekolah (US) tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sederajat pada tahun ini lebih matang. Pasalnya, hingga hari kedua pelaksanaan ujian, ia belum mendapat laporan permasalahan di lapangan. Sebagaimana diketahui, US SD telah berlangsung dari hari Senin (16/05/2016) lalu.
“Belum ada masukan dari lapangan yang mengatakan apakah itu keterlambatan soal, kebocoran soal, ataupun permasalahan lainnya. Pemerintah lebih siap,” nilai Esti, saat ditemui usai Rapat Paripurna, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (17/05/2016).
Politisi F-PDI Perjuangan itu juga menilai, kesiapan peserta US SD juga lebih baik, karena sudah dipersiapkan sejak awal. US yang tidak menjadi satu-satunya penentu syarat kelulusan, membuat para orang tua juga semakin memahami dan tidak membebani anak.
“Anak-anak tidak seperti dulu yang terbebani, karena harus mendapatkan nilai tinggi. Secara psikologis hal itu menekan anak-anak. US bukan sesuatu yang berat harus dikerjakan. Kesiapan mental anak juga lebih baik,” analisa Esti.
Esti memberi catatan terkait hasil US SD yang akan menjadi alat ukur utama untuk masuk ke jenjang berikutnya. Ia berharap agar sistem itu dapat ditinjau kembali. Pasalnya, ia banyak mendapat masukan dari para orang tua, agar system masuk jenjang Sekolah Menegah Pertama (SMP) dan Sederajat, dikembalikan ke sistem test.
“Kita berharap ada peninjauan kembali, apakah hasil US menjadi satu-satunya sebagai pengukur ke jenjang berikutnya. Karena ada orang tua yang menyampaikan, lebih baik sistemnya kembali seperti dulu, yakni memakai test,” kata politisi asal dapil DI Yogyakarta itu.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi X DPR RI Dwita Ria Gunadi mengaku, telah meninjau salah satu sekolah yang menghadapi US, yakni SD Negeri 2 Rawa Laut, Bandar Lampung, pada Senin (16/05/2016). Ia melihat, suasana sangat kondusif.
“US SD tidak terlalu begitu menkhawatirkan dibanding sekolah di tingkat atasnya. Kita lihat suasana kondusif di sana. Yang kita harapkan integritas sekolah dan peserta untuk melakukan kejujuran. Kejujuran dimulai dari diri kita untuk memberi contoh kepada anak-anak,” kata Dwita Ria.
Politisi F-Gerindra itu juag mengingatkan kepada sekolah, agar tidak membebani anak-anaknya untuk mendapatkan nilai yang tinggi, sehingga memberikan bocoran jawaban kepada anak-anak.
“Kita harus menerapkan kejujuran. Mudah-mudahan tidak terjadi di US SD tahun ini,” harap politisi asal dapil Lampung itu. (sf) Foto: Eno/od